Sebuah penelitian di Amerika menyatakan, pria paruh usia yang mengkonsumsi tujuh atau lebih telor dalam seminggu sangat berisiko menghadapi kematian dini. Terutama, untuk kaum pria yang memiliki penyakit diabetes yang memang menyukai dan banyak mengkonsumsi telor. Mereka sangat berisiko tinggi untuk menghadapi kematian dini ini. Demikian sebuah penelitian yang dilakukan selama 20 tahun yang diterbitkan dalam the American Journal of Clinical Nutrition. Studi tersebut menambahkan, mereka yang mengalami kelebihan pertumbuhan dan badan, sekalipun hal ini masih kontradiksi, masih beruntung karena masih aman untuk mengkonsumsi telor. Tidak terbukti bahwa telor dapat mengakibatkan risiko kematian cepat pada mereka. Sementara, pria yang tidak mengidap penyakit diabetes bisa memakan lebih dari enam telor tanpa risiko berlebihan akan kematian itu, demikian temuan Dr. Luc Djousse dan Dr. J. Michael Gaziano dari Brigham and Women's Hospital and Harvard Medical School. Sebenarnya, konsumsi telor lebih dari enam butir seminggu tidak serta merta dihubungkan dengan risiko semua penyebab kematian, namun konsumsi tujuh telur atau lebih memiliki potensi 23% risiko tertinggi penyebab kematian. Risiko yang paling tinggi sebagai penyebab kematian ini sangat erat hubungannya dengan serangan jantung dan stroke. Telor sesungguhnya mengandung banyak kolesterol, yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan risiko terkena stroke dan serangan jantung. Seorang ahli nutrisi dan penyakit hati mengatakan, pria paruh usia, paling tidak, harus memantau seberapa banyak ia mengkonsumsi telor. "Jika anda seorang pria paruh usia yang suka menikmati telor lebih dari satu dalam sehari, maka membiarkan beberapa telor itu ada di hadapan kita barangkali lebih baik dari pada membiarkannya turun dalam kerongkongan," kata Dr. Robert Eckel dari Universitas Colorado dan presiden the American Heart Association. Meski demikian, telur itu sama dengan jenis makanan yang lain, ia bisa baik tapi bisa juga buruk untuk dikonsumsi. Asalkan semua masih dikonsumsi dalam batas normal, maka akan kecil kemungkinan menghadapi risiko kematian dini itu. Namun yang tak kalah penting di sini adalah, telor merupakan bagian dari makanan yang biasa dijadikan diet kesehatan untuk jantung
Label: Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar