Pembukaan Kembali IPDN menimbulkan sejumlah wacana di masyarakat. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa hal ini hanya sia-sia belaka , IPDN tetap akan menjadi ajang balas dendam senior terhadap juniornya. Paradigma ini muncul bukan tanpa alasan, sejarah kelam IPDN menjadikan sejumlah masyarakat tidak percaya terhadap salah satu wadah pendidikan itu. Kasus demi kasus penyiksaan dan kekerasan yang berujung pada kematian prajanya menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat akan lembaga pendidikan pencetak calon pemimpin tersebut. Masih segar di ingatan kita saat kasus IPDN menjadi buah bibir di masyarakat, setiap kalangan dan golongan tidak henti-hentinya mengopinikan berbagai reaksi negatif terhadap IPDN yang semula bernama STPDN itu. Namun terlepas dari peristiwa itu, sebagian masyarakat percaya pembukaan kembali IPDN mampu membawa cerminan baru di Institut yang telah terkenal dengan kedisiplinannya itu. IPDN tidak hanya selalu dilihat dari sisi negatifnya saja tapi perlu dilihat dari sisi positifnya, IPDN telah mampu membawa suatu iklim birokrasi yang penuh dengan kedisiplinan dan ketegasan. Hal ini sebelumnya tidak didapat oleh pejabat birokrasi yang tidak berasal dari IPDN ini, ketegasan dan kedisiplinan merupakan suatu modal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh pemimpin Indonesia di masa sekarang ini. Dan kedua hal tersebut hanya dapat diperoleh di IPDN. Selain itu dengan dibukanya kembali IPDN mampu menyerap siswa-siswi yang memiliki potensi besar di bidang birokrasi untuk lebih mengembangkannya potensinya . Ahkhir kata, IPDN tentu memiliki potensi real dalam bidang pemerintahan sekarang ini dan tentunya akan sangat rugi jika potensi itu hilang karena ditutupnya IPDN. (Eko Junirianto – Kabid MKRT) Untuk Teman-teman yang berasal dari Tarakan dapat mendownload persyaratan IPDN di sini
Label: Informasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar